Aktivitas yang Dirindukan, Tapi Terhalang Pandemi Covid-19


Memasuki November 2020, seperti yang kita tahu pandemi covid-19 juga belum berakhir. Masyarakat kita dan warga di belahan dunia lainnya masih harus berjuang menjalani hidup dengan “mau tak mau” berdampingan dengan pandemi tersebut.


Tentunya, banyak pihak yang merasa tahun ini “Kok rasanya cepat berlalu?” atau “Sial, tahun ini gue cuma begini-begini aja”.


Tanpa lupa dan bermaksud mengurangi rasa syukur, saya dan keluarga masih diberkahi rezeki dan kesehatan — kali ini saya ingin sekadar merenung dan mengingat beberapa aktivitas yang dulu terkesan biasa, tapi nyatanya luar biasa.


Pasalnya, kini hal tersebut berada di antara mungkin, tapi juga tak mungkin… Mengapa? Karena jika tetap dilakukan berisiko atau mungkin dilakukan, tapi dengan nuansa yang baru. Nuansa “kenormalan baru” atau kerapkali kita kenal dengan “new normal”.

Lantas apa saja sih?

Okeee, simak yah!

#1 Mencari lham di Kedai Kopi

Kaniadevie. Oktober. 2020

Ya, untuk satu ini sepertinya kita masih bisa selama taat menjalankan protokol kesehatan. Cuma masalahnya, nuansa yang dirasakan jelas berbeda.

Siapa sih yang ingin berlama-lama duduk di kedai kopi, sambil memikirkan dirinya bisa berisiko terpapar virus dari pengujung yang tak dikenal?


Atau, semisalnya berusaha nyaman dengan berbincang dengan kawan, pastinya pun jauh di dalam hati agak lelah dengan aktivitas pakai dan buka masker saat menyeruput minum atau makan.


Selanjutnya, hal yang utama, apa bisa pikiran jernih dan hati kita tenang saat mendengarkan lagu atau meresap minuman yang kita pesan? Di saat kita ingat virus juga bukan suatu hal yang bisa dilihat kasat mata — tanpa alat.


Kalau saya, tak munafik saya pernah kok ke kedai kopi di masa pandemi ini. Tiga kali ke kedai kopi, yang berlokasi di lobi kantor (hahaha). Serta, dua kali di kedai kopi yang berbeda untuk berjumpa dan berbincang dengan kawan saya.


Saya menikmati minuman yang saya pesan dan momen di sana. Karena saya tak punya keahlian meracik kopi seperti para barista. Lalu, yang utama, saya juga rindu berbincang “abcdfg” dengan kawan saya yang lama tak bersua.


Tapi masalahnya, saya tidak mendapatkan kesan yang sama seperti yang biasa saya rasakan saat memasuki kedai kopi, jauh sebelum badai pandemi menyapa.

Continue reading “Aktivitas yang Dirindukan, Tapi Terhalang Pandemi Covid-19”