Mari Kita Tutup Yang Pertama, Selamat Datang Paruh Kedua!

Memasuki pertengahan Juli, apa saja yang telah berubah dalam hidupmu?

Apa kau tengah bersiap-siap untuk menjalankan suatu hal yang baru?

Apa kau juga berjumpa dengan banyak orang baru yang dulu tak pernah kau jumpa?

Atau kah kau tengah memilih lembaran yang baru?

Continue reading “Mari Kita Tutup Yang Pertama, Selamat Datang Paruh Kedua!”

Suatu Hari di Satu Masa: Tentang Mereka yang “Pergi”

Kita enggak akan pernah tahu, kapan waktu terbaik untuk bisa melupakan rasa kehilangan.

Sama halnya, kita takkan pernah bisa menebak, kapan kita sampai di suatu masa diri sendiri mulai terbiasa dengan kepergian.

Mungkin mereka telah pergi.

Sosoknya tak lagi bisa terjamah.

Tapi, tak peduli berapa pun angka usia bertambah, kita hanya bisa berusaha bertahan tanpa mereka.

Berusaha terbiasa saat mendengar nama ataupun teringat komedi yang biasa ditertawakan bersama.

Berpura-pura lupa, saat mencicipi makanan yang dulu pernah nikmati bersama.

Bersikap mati rasa meski melodi lagu kenangan bersama mengudara.

Continue reading “Suatu Hari di Satu Masa: Tentang Mereka yang “Pergi””

Lakon Pada Malam Hari

Suara derum kendaraan terdengar begitu lirih malam ini. 

Waktu terasa berjalan lebih lambat, senada dengan semilir angin malam yang berhembus perlahan.

Aspal jalanan pun tak lagi basah, setidaknya untuk kali ini. 

Ah.. akhirnya, kali ini kita tak perlu berpacu dengan waktu. 

Tak perlu diri ini menembus derasnya hujan seraya mengutuk diri sendiri.

Benci akan semua skenario “semisalnya saja…” atau “andaikan saja…”

Persetan dengan semua itu. Kita hidup di masa ini, bukan? Tak usahlah berandai mengenai masa lalu.

Continue reading “Lakon Pada Malam Hari”

Sebagian Orang di Antara Kita, Saya, dan Mereka

Sebagian dari kita mungkin terjebak dalam pilihan yang salah tapi sulit melepaskan diri.

Sebagian dari kita mungkin pernah kecewa tapi berpura-pura tiada masalah.

Sebagian dari kita mungkin terbelenggu pertanyaan yang sama sekian tahun, tapi berakhir tak akan dapat jawaban.

Sebagian di antara kita mungkin pernah menyimpan luka yang menyakitkan yang tak perlu diketahui orang lain.

Continue reading “Sebagian Orang di Antara Kita, Saya, dan Mereka”

Jika Bisa Memilih…

Ada suatu masa, di mana yang hal yang kita percaya tak lagi berarti. 

Ketika kejujuran hanya membuat kita saling menyakiti satu sama lain.

Kita memilih membisu, berpura-pura tak ada yang terjadi.

Tapi nyatanya kita malah terpenjara dengan kepahitan yang dipendam.

Berapa banyakkah kekecewaan yang harus ditelan untuk membuat kita sadar betapa angkuhnya diri pada suatu masa?

Berapa banyakkah kebohongan yang harus kita pura-pura terima hanya untuk menjaga ego diri sendiri?

Continue reading “Jika Bisa Memilih…”

Masuk Akal Atau Tidak, Penyesalan Itu Ada

Pernah tidak terlintas dipikiran, kalau suatu saat kita dapat momentum yang selama ini kita impikan, tapi itu ternyata jadi penanda kalau seseorang akan segera pergi dari hidup kalian?

Atau pernah tidak terpikir kalau suatu saat kita bisa diberi pandangan yang berbeda tentang orang lain, tetapi untuk jadi kenangan setelah orang itu tiada?

Atau mungkin, kita pernahkah terpikir bahwa di hari yang terasa sama, nuansa yang terkesan damai justru jadi hari terakhir kita berjumpa dengan seseorang?

Foto oleh @kaniadevie

Bagi saya, ketiga hal tersebut pernah terjadi di selang waktu yang berbeda.

Continue reading “Masuk Akal Atau Tidak, Penyesalan Itu Ada”

Bukan Hanya Saya, Semua Orang Juga Ahli

The art of losing isn’t hard to master; so many things seem filled with the intent to be lost that their loss is no disaster…” One Art, Elizabeth Bishop.

Sepenggal puisi tersebut mungkin membuat sebagian dari kita mengkerutkan kening, namun meng-aminkan dalam hati. Ya, the art of losing isn’t hard to master.

Bahkan kalau boleh saya menambahkan, the art of broken heart isn’t hard to master, too. Cuma sepertinya patah hati itu, sudah cukup terwakili dengan satu kata “kehilangan” dari puisi berjudul One Art tersebut.

Adapun sejak lahir, kita perlahan belajar memahami dunia dengan semua kompleksitasnya. Tentu dengan seiring waktu, kita juga belajar tentang makna patah hati.

Continue reading “Bukan Hanya Saya, Semua Orang Juga Ahli”

Bicara Dengan Hati

Apa yang harus kuseru jika lidah tertikam sepi yang enggan beranjak, kecuali mengadu pada lamunan “nadaku sumbang, suaraku pincang. Ini bukan lagu yang kumau.”

― Lan Fang, Perempuan Kembang Jepun

Satu kali… dua kali… tiga kali… hingga… ah… Bagaikan berdialog dengan tembok, hanya suara diri sendiri yang menggema di antara kesunyian.

Continue reading “Bicara Dengan Hati”